Alur Cerita Film Teeth ( 2007 ) Cewek Cantik Tukang Sunat | Genre Horor Komedi


Film Teeth (2007) ini bercerita tentang seorang remaja bernama Dawn (Jess Weixler) yang aktif dalam organisasi atau komunitas bernama The Promise. Nah, perkumpulan tersebut merupakan sebuah grup yang berisi orang-orang yang memegang janji (promise) untuk tidak berhubungan intim sebelum menikah, hal itu berlaku untuk anggota laki-laki dan persempuan.

Di komunitas tersebut, Dawn berkenalan dengan seorang lelaki yang juga satu sekolah dengannya bernama Tobey (Hale Appleman). Memiliki prinsip dan pandangan hidup yang sama, serta sama-sama masih puber, tidak butuh waktu lama akhirnya Tobey menaruh hati kepada Dawn.


Layaknya seorang wanita puber seusianya, Dawn mulai bereksplorasi mengenai tubuhnya, termasuk organ reproduksinya. Meski begitu, Dawn tetap mengendalikan diri karena telah terikat janji bahwa tidak akan bercinta sebelum menikah. Meski begitu, layaknya manusia biasa, Dawn akhirnya tergoda untuk melakukan hubungan intim dengan Tobey karena sangat terobsesi dan penasaran.

Dawn lagi mabuk asmara
Nah di sini lah masalah mulai terlihat. Dawn sebetulnya ingin melakukan, tapi dia tetap memiliki kesadaran bahwa hal tersebut dilarang. Karena Tobey sedang "on" banget, sedangkan Dawn mulai menolak, maka itu artinya tidak ada consent dari Dawn untuk melakukannya. Tobey yang terus memaksa hingga Dawn panik, akhirnya terjadilah sesuatu yang tidak terduga, Tobey tiba-tiba bersimbah darah karena "Mr.P"-nya putus.

Melihat hal tersebut, tentu Dawn jadi makin panik, apalagi hal itu baru pertama kali ia lakukan. Ia pun mencari tahu di internet, dan akhirnya ketemu sebuah artikel mengenai mitos V*g*na Dentata, yaitu miss v yang memiliki gigi.


Berbekal rasa penasaran, akhirnya Dawn memeriksakan kondisinya tersebut ke sebuah klinik. Nahasnya, dokter yang menanganinya adalah seorang laki-laki dan lagi-lagi, ingin "iseng" saat memeriksa kondisi miss v-nya. Tentu saja hal ini tidak disertai consent Dawn, yang berakibat jari-jari dokter tersebut akhirnya putus saat nekat dimasukkan ke miss v Dawn.

Film ini layaknya sebuah peringatan atau bisa dikatakan mimpi buruk bagi para lelaki yang sering “bermain-main” di tempat bernama surga duniawi. Silahkan membayangkan sendiri apa yang terjadi dengan Tobey dan sekali lagi bayangkan ketika melihat penis tergeletak kaku tak berdaya. Percayalah, perasaan ngilu pasti menggerogoti si “adik” dan menjadikan film ini horor yang mencekam, membuat kita menunggu-nunggu punya siapa lagi yang akan putus (LOL). Begitulah kita masih bisa tertawa di atas penderitaan orang lain dan juga kengiluan yang acap kali timbul, karena Mitchell Lichtenstein dengan apik membungkus horornya yang unik dengan komedi. Bukan komedi murahan yang terlihat jelas, tetapi dark comedy, yang akan mengundang tawa ketika kita tahu dimana bagian lucunya. Jadi ketika kita tidak mengerti dimana lucunya dan merasa tidak lucu, ada baiknya diam saja dan menikmati horornya atau (dengan cara gw) dengan percaya diri terlihat mengerti dan tertawa saja.
Tidak pernah terbayangkan sebelumnya ada film horor dengan cerita yang begitu unik seperti film “Teeth” ini. Dengan bercerita seputar anak remaja yang baru dewasa, film yang rilis pada tahun 2008 ini bisa saja jadi pengirim pesan jitu untuk tidak sembarangan “bermain” atau periksa-periksa dulu apakah si “dia” punya gigi. Mitchell tidak malu-malu dalam soal bercerita, film ini punya tingkat kevulgaraan yang lumayan. Tidak hanya mengobral tubuh “matang” Dawn yang diperankan oleh Jess Weixler, tapi juga dengan gamblang memperlihatkan adegan-adegan yang lumayan gore/sadis. Darah yang muncrat dari “anu” yang terpotong sesekali diperlihatkan, tapi jika boleh dibandingkan dengan film-film beraliran slasher, tentu saja film ini berada di level yang bersahabat. Adegan-adegan yang punya efek samping ngilu (bagi cowo kaya gw) itu sekali lagi diolah sedemikian rupa untuk menjadi lucu, hasilnya sadis namun tidak serius.

Lewat segala keunikan ide cerita “dentata” dan olahan komedi yang disajikan sutradara yang pernah bermain di serial televisi Miami Vice di tahun 80-an ini, film ini sanggup menjadi tontonan yang menghibur selama 90 menit lebih. Walau sajian horor yang hadir tidak maksimal dalam memberikan ketegangan dan kengerian total, tapi film ini toh berhasil mencampurkan mimpi buruk yang kental dalam setiap adukan manis ceritanya. Mitchell juga tidak hanya menyajikan horor ke dalam filmnya, unsur drama keluarga juga dimasukkan lewat cerita keluarga Dawn yang tidak harmonis dan bukan cermin keluarga yang bahagia, tapi drama tentu saja hanya aksesoris pelengkap saja. Bagaimana dengan akting? Jess Weixler yang bermain sebagai Dawn si dentata, bisa dibilang dapat mendukung film ini dengan perannya. Tampil menjanjikan sebagai ramaja polos di awal namun sedikit demi sedikit berkembang menjadi “monster”, bisa terlihat dari sorotan tajam matanya. Secara keseluruhan, “dentata” tampil percaya diri dengan bujet rendah namun bisa menceritakan kisah yang unik, horor yang memang tak pernah diperlihatkan sebelumnya. Dilihat dari ending-nya bisa saja film ini nantinya berlanjut ke sekuel, dengan Dawn yang sudah total berubah menjadi “penakluk pria”. Enjoy!

https://youtu.be/ka3DA_-EsQo

Admin

Life is simple

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama